
Jakarta – Baru-baru ini, nomor daftar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Menamba Kepemilikan Saham Mereka. game slot gacor
Sala Satunya Lianawati Suwono. Rp 7.350 per Ia membeli 68.000 lembar saham BBCA pada 13 Mei dengan harga lembar. Pembelian saham tersebut sekitar Rp 499,80 juta. Usai transaksi, Lianawaty gengam 1.638.508 lembar saham BBCA dari sebelumnya 1.570.508 lembar.
Lalu, Santoso melakukan pembelian 30.000 lembar saham BBCA dengan harga Rp 7.400 per lembar pada 13 Mei 2022. Nilai transaksi pembelian Rp 222 juta. Sehingga menambah kepemilikannya menjadi 2.006.646 lembar dari sebelumnya 1.976.646 lembar.
Vera Eve Lim tercatat dua kali melakukan pembelian. Pada 10 Mei 2022, Vera membeli 264.500 lembar saham BBCA dengan harga 7.550 per lembar. Nilai pembelian saham sekitar Rp 1,9 juta. Dengan half, Vera memegang 1.479.582 lembar saham BBCA dari sebelumnya 1.215.082 lembar.
Ia kembali melakukan pembelian 136.000 lembar saham BBCA pada 12 Mei dengan harga Rp 7.300 per lembar. Dengan demikian, nilai pembelian saham BBCA Rp 992,80 juta. Sehingga total saham BBCA yang dimiliki Vera saat ini adalah 1.616.082 lembar.
Sebelumnya, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Frenky Chandra Kusuma membelisaham BBCApada pekan kedua Mei 2022.
Mengutip informasi ke Bursa Efek Indonesia (BE), ditulis Senin (16/5/2022), DirekturBCAFrekturBCAFrekturBCAFrengky Chandra Kusuma membeli 100.000 BBCA pada 10 Mei 2022. 7000 Total BBCA Rp 740.
Dengan demikian, jumlahsahamBBCA yang dimiliki setelah transaksi 1.675.646 saham dari sebelumnya 1.575.646 saham.
Mengutip data RTI, selama sepekan, tepatnya 9-13 Mei 2022, saham BBCA cenderung tertekan. Saham BBCA melemah 9,85 persen ke posisi Rp 7.325 per saham. Saham BBCA Verada D Level Tertingi Rp 7.900, Terenda Rp 7.250 per saham. Total volume perdagangan saham 1.457.373.164 saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun. Total Prequence Perdagangan 322.039 Kali.
Saham BBCA alami koreksi tajam pada 9 Mei 2022 dengan turun 6,46 persen ke posisi Rp 7.600 per saham. Koreksi berlanjut pada 10 Mei 2022. Saham BBCA susut 0,99 persen ke posisi Rp 7,525 per saham.
Pada 11 Mei 2022, saham Bank Central Asia naik 1,66 persen ke posisi Rp 7,650 per saham. Akan Tetafi, Penguatan Saham BBCA Cementara. Pada 12 Mei 2022, saham BBCA meningkat 4,9 persen ke posisi Rp 7.275 per saham. Pada 13 Mei 2022, saham BBCA naik 0,69 persen ke posisi Rp 7,325 per saham.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menambah kepemilikansaham BBCApada 9 dan 10 Mei 2022.
Menjugutip informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/5/2022), direktur PTBank Central AsiaTbk John Koasih membeli 50.000 saham dengan harga Rp 7.725 per saham022.Meigan 2. .
Setelah transaksi pembeliansaham, John Kosasih gengam 171.765 lembar saham BBCA dari sebelumnya 121.765. Tidak disebutkan tujuan transaksi dalam informasi tersebut tetapi status kepemilikan langsung.
Kemudian direktur PT Bank Central Asia Tbk Subur Tan membeli 150.000 saham BBCA pada 9 dan 10 Mei 2022. Ia membeli 50.000 saham BBCA dengan harga Rp 7.650 pada 6 harga saham .5nya .7000 peri 2022, sebany0 Selanjutnya pada 10 Mei 2022, pinggiran Tan beli saham Rp 7.450 per BBCA sebanyak 50.000 lembar saham dengan harga saham dan status kepemilikan saham langsung.
Dengan demikian, pembelian penuh saham BBCA tersebut sebesar Rp 1,13 miliar. Setelah membeli saham BBCA itu, Subur Tan memiliki 14.993.334 saham BBCA.
Sebelumnya Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso beli 30.000 saham BBCA pada 9 Mei 2022 Rp 7.600 per dengan harga saham. Setelah transaksi itu, Santoso memiliki 1.976.646 saham BBCA.
Adapun Saham BBCA Melema Pada Pekanini. Berdasarkan data RTI, saham BBCA berada 10,46 persen pada 9-12 Mei 2022. Saham BBCA berada di posisi Rp 7,275 per saham. Harga saham BBCA tertinggi pada posisi Rp 7.900 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total volume perdagangan 1.226.148.036 saham dengan nilai transaksi Rp 9,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 285.569 kali.
Pada pekan ini, saham BBCA turun 6,46 persen ke posisi Rp 7.600 pada 9 Mei 2022 usai libur Lebaran. Kemudian koreksi saham BBCA berlanjut pada 10 Mei 2022 dengan turun 0,99 persen ke posisi Rp 7.525 per.
SahamBBCA menguat 1,66 persen ke posisi Rp 7,650 per saham pada 11 Mei 2022. Namun, saham BBCA kembali lesu dengan turun 4,9 persen ke posisi saham pada 12 Mei 20