
Jakarta – Pemerintah Kamboja baru-baru ini meminta masyarakat untuk diajak pemanenan Nepenthes bokorensis, tanaman karnivora langka yang dilihat dari sudut tertentu. daftar slot online
Kementerian Lingkungan Kamboja, Live menguti.pScience, membagikan foto di Facebook dari tiga wanita berdiri di kantong tanaman.
Kementerian Lingkungan Hidup lakukan di halaman Facebook mereka pada 11 Mei, “Apa yang mereka lakukan salah, jadi tolong jangan lagi di masa depan!” “Terima kasih telah mencintai sumber daya alam. hilang.”
Meskipun beberapa situs berita telah melaporkan bahwa tanaman itu adalah Nepenthes holden, sebenarnya itu adalah spesies yang terkait erat yang Nepenthes bocorensis, Jeremy Holden, seorang fotografer satwa liar panemukan yang un.
N. Holdenii dan N. bokorensis memiliki penampilan yang mirip dengan keduanya, tumbuh di dalam pegunungan yang berdekatan. Namun, N. Holdenii adalah spesies yang lebih langka dari kedua spesies tersebut, dan hanya sedikit peneliti yang tahu di mana menemukan.
“Tanaman [N. Holdenii] tumbuh di tempat rahasia di Pegunungan Cardamom,” kata Holden dari barat daya Kamboja.
“Bokorensis dimulai di Phnom Bokor, sebuah kota yang mudah diakses yang telah mengalami perkembangan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.”
Ini bukan pertama kalinya pemerintah mengeluarkan peringatan tentang kerusakan tanaman lingga dan fototrofik. Seorang pejabat senior kementerian luar negeri mendesak untuk tidak memilih N. bokorensis dan N. bokorensis.
Sebuah studi tahun 2021 di Cambodian Journal of Natural History menemukan bahwa habitat alami tanaman karnivora telah menurun di Kamboja karena ekspansi pertanian di lahan pribadi dan pertumbuhan pariwisata di kawasan lindung.
Mai menunjukkan bahwa meskipun bentuk lingga tanaman itu ‘lucu’, memetiknya dapat membahayakan hidupnya.
Saat ini LIPI belum mengetahui adanya manfaat lain dari sachet selain mengendalikan kembung serangga.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menyebutkan bahwa kista adalah tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan karnivora seperti serangga dan hewan kecil. Banyak orang percaya bahwa kantong tanaman ini adalah bunga. Padahal, tas ini merupakan daun modifikasi.
Tas ini digunakan untuk menangkap serangga dan hewan kecil lainnya. Kantong tanaman kantong semar khusus ini dilapisi lilin yang sangat licin, sehingga membuat terperangkap di dalam kantong untuk bergerak naik turun.
Kantung ini juga menghasilkan cairan asam yang disebut protein yang mencerna kerangka keras dan daging serangga. Bentuknya agak aneh, dengan ujung dekat dan saku. Ada yang bilang mirip Shima, boneka dengan perut buncit. Karena itu, tanaman ini diberi nama Tas Simar.
Kantung simar menghuni tumbuhan atau menempel pada batang pohon. Seperti jenis tanaman karnivora lainnya, tanaman kantong semar tumbuh dengan baik di tanah atau di tempat yang miskin nutrisi. Ada kista cymar, yang hidup di daerah lembab dengan sedikit sinar matahari, dan kista cymar, yang hidup di daerah terbuka dengan banyak sinar matahari.
setidaknya ada 85 spesies kantong di Indonesia. sebagian besar habitatnya di Kalimantan dan Sumatera. Sayangnya, tas sema jenis ini masih kurang diperhatikan. Menurut data Daftar Merah IUCN, setidaknya ada 27 spesies yang terancam punah, 4 di antaranya sangat terancam punah dan 4 terancam punah.
Lima jenis tumbuhan kantong semar telah diidentifikasi di Taman Nasional Batangadi sejauh ini.
Lima spesies yang termasuk dalam kategori suplemen kedua menurut CITES adalah Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes gymnamphora Nees, Nepenthes reinwardtiana Miq, dan Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hirnawati, b. Akhradi, Nevins (Mick) Beck dari Sumatera.
Sedangkan menurut halaman 106 tentang jenis flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia, terdapat tiga jenis tumbuhan yang dilindungi, yaitu Nepenthesgymnamphora Nees dan Nepenthes lingulata Chi.C. Lee, Hirnawati, b. Akhradi, Nevins (Mick) Beck dari Sumatera. Tipe 1 adalah spesies yang dilindungi berdasarkan Daftar Merah IUCN, termasuk Nepenthes sumatrana (Miq.) dalam status terancam punah (CR).